Sabtu, 18 September 2021

Kumpulan Channel Telegram

Channel Telegram:


https://t.me/alqurantoday

https://t.me/DakwahTauh1d 

https://t.me/MuliaDenganSunnah

https://t.me/sahabat_hijrah

https://t.me/ArRahmanTeam

https://t.me/NisaaAssunnah

https://t.me/hasmipusat

https://t.me/infoBMKG

https://t.me/infoseminar_id

https://t.me/islamposgroupmedia

https://t.me/TIIKHWAN2

https://t.me/UstadzFaridNuman

https://t.me/bpjskesehatan_ri

https://t.me/AbdullahHaidir

https://t.me/fawaid_kangaswad

https://t.me/mp3kajianebook

https://t.me/salafy_cirebon

https://t.me/suaraaliman

https://t.me/loker_jawatimur

https://t.me/dakwahtauhiddansunnah

https://t.me/infoperawat

https://t.me/khalidbasalamahofficial

https://t.me/ahlussunnahmamuju

https://t.me/itauhid

https://t.me/tribun_news

https://t.me/muslimorid

https://t.me/ceramah_ustadz_abdul_somad

https://t.me/salafhijrah

https://t.me/mahasiswaahlussunnah

https://t.me/ceramah_ustadz_Adi_hidayat1

https://t.me/MutiaraFaedah

https://t.me/Mutiara_NasehatMuslimah

https://t.me/lokerkes

https://t.me/SpiritUkhuwah212

http://bit.ly/ig_webinarzoom

http://bit.ly/groupsaya

https://t.me/bucinsq

https://t.me/fiqihwanitaofficial

https://t.me/forumsalafy

https://t.me/joinchat/Ltl-rhyYdZhaGLkjsdivYg 

https://t.me/bacaanonline

https://t.me/majaalisalkhidhir

https://t.me/tanyajawabkepenulisan

https://t.me/harianilmu

https://t.me/STaushiyyah

https://t.me/KSI_Salaf

https://t.me/Sabilulkhayr

https://t.me/sahabat_taat

https://t.me/InfoLombadanWebinar

https://t.me/TN_TASQ

https://t.me/tausiyahbimbinganislam

https://t.me/hamalatulqurancom

https://t.me/inilahjlnku

https://t.me/manarussunnah

https://t.me/thequran_path

https://t.me/surautv

https://t.me/surautv

https://t.me/thesunnah_path

https://t.me/hikmahsalafiyyah

https://t.me/AL_GHUROBA_LUMAJANG

https://t.me/forumkesehatan

https://t.me/thoriqussalaf

https://t.me/arrahmahcom

https://t.me/DaunMint

https://t.me/mujahadahparentsproject

https://t.me/online_tajwid

https://t.me/akhwatpsfa

https://t.me/Nasruddin_Joha

https://t.me/IslamAdalahSunnah

https://t.me/lamonganmengajicom

https://t.me/KonsultasiSyariah

https://t.me/ahlussunnahsalafiyah

https://t.me/alilmoe

https://t.me/gwamdieskepri

https://t.me/shabahia

https://t.me/Manhaj_salaf1

https://t.me/uimusy

https://t.me/Media_Ahlussunnah

https://t.me/MediaDakwahSunnaah

https://t.me/ayomengajitv

https://t.me/m_nashihudin_jkt

https://t.me/alwasathiyah

https://t.me/salafySumbawa

http://bit.ly/Im_SiFUAnnA

https://t.me/salafyonline

https://t.me/qawarier

https://t.me/brotherhoodnews

https://t.me/PermataSunnah

https://t.me/syarhussunnahlinnisa

https://t.me/najmiumar

https://t.me/alfudhail

https://t.me/ustadz_abuubaidillah

https://t.me/berbagiilmuagama

https://t.me/KAJIAN_SUNNAH_LAMONGAN


Kamis, 16 September 2021

10 Adab Dan Cara Malam Pertama Pernikahan Menurut Islam

        ═════ ◎•❀•◎﷽◎•❀•◎ ════

﷽ ๐Ÿ“œ 10 ADAB DAN CARA MALAM PERTAMA PERNIKAHAN MENURUT ISLAM


๐Ÿ” Malam pertama adalah malam dimana sang suami dan istri melakukan hubungan mesra. Dan pada intinya hal ini dibolehkan dalam syari’at.


Akan tetapi saat melakukan malam pertama sepasang suami istri harus tahu adab ataupun tata cara saat melakukan bermesraan.


▶ ADAB MALAM PERTAMA PERNIKAHAN (MALAM PENGANTIN)


๐Ÿ”œ Agar kelak anak yang lahir diberkahi dan dilindungi oleh Allah subhanahu wata’ala. Ada 10 adab yang mesti dilakukan oleh para suami saat bermesraan dengan istri. Diantaranya adalah:


▶ 1. SUAMI MENGUCAPKAN SALAM


๐Ÿ”œ Suami hendaknya mengucapkan salam (Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh) kepada istri, sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh  Rasulullah ๏ทบ


▶ 2. SUAMI MELAKUKAN CANDAAN DAN OBROLAN RINGAN


๐Ÿ”œ Hendaknya seorang suami melakukan candaan ringan dan obrolan ringan yang mubah agar suasana tidak tegang. Boleh diawali dengan memberikan minuman atau manisan.


▶ 3. MELETAKKAN TANGAN SUAMI DI KENING ATAU KEPALA ISTRI


๐Ÿ”œ Meletakkan Tangan Suami di Kening atau Kepala Istri seraya berdoa:


Allahummaa innii as-aluka min khairihaa wa khairi maa jabaltahaa alaihi Wa ‘audzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa jabaltahaa alaihi


“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk kebaikan dirinya dan kebaikan tabiat (sikap atau perilaku) yang dia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya (keburukannya) dan kejelekan tabiat (sikap atau perilaku) yang ia bawa.” (HR. Bukhari)


▶ 4. MELAKSANAKAN SHALAT SUNNAH DUA RAKAAT


๐Ÿ”œ Hendaknya suami mengajak istri untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat (riwayat dari para salafus shalih atau orang shalih terdahulu).


Hal ini bertujuan untuk memberikan ketenangan pada hati dan untuk mengurangi ketegangan. (Shalat sunnah yang dilakukan boleh di keraskan suaranya)


Jadi untuk para calon suami sebelum menikah perbaiki tahsin bacaan Qur’an-nya ya. Agar berkesan di malam pertama serta mempesona 


▶ 5. BERSIWAK (SIKAT GIGI) SEBELUM BERHUBUNGAN


๐Ÿ”œ Disunnahkan kepada suami dan istri agar bersiwak (sikat gigi) sebelum berhubungan.


▶ 6. MEMBACA DOA SAAT AKAN BERJIMA


๐Ÿ”œ Membaca doa saat akan berjima (menurut mayoritas ulama doa jima’ dibaca oleh suami saja). Adapun istri bertugas mengingatkan suami agar selalu membacanya saat ingin atau hendak berhubungan intim.


Sebagai bocoran, bacaan doa jima’ adalah sebagai berikut:


ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ، ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฌَู†ِّุจْู†َุง ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ูˆَุฌَู†ِّุจِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ู…َุง ุฑَุฒَู‚ْุชَู†َุง.

“Dengan menyebut nama Allah, Yaa Allah, jauhkanlah aku dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari anak yang hendak Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhari-Muslim)


๐Ÿ“– Rasulullah ๏ทบ bersabda :


“Maka, jika Allah menetapkan atau mentakdirkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaithan tidak akan membahayakan dan mencelakakannya selama-lamanya.”


Awas jangan sampai lupa yah. Ini suatu hal yang serius loh. Dan untuk istri tetap konsisten mengingat suami tatkala hendak berjima’.


▶ 7. SUAMI BOLEH MENGGAULI ISTRI DENGAN CARA BAGAIMANAPUN


๐Ÿ”œ Suami boleh menggauli sang istri dengan cara bagaimana pun yang ia sukai. Namun ingat hanya pada kemaluannya saja.


Sebagaimana dalam firman Allah subhanahu wata’ala yang artinya:


“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam (ladang bagimu), maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu(ladang) itu bagaimana saja kamu kehendaki (kapan saja kamu sukai). Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahw engkau kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Baqarah: 223)


Asbabun Nuzul ayat diatas adalah:


Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu berkata, “Pernah suatu ketika Umar ibnu Khattab menemui Rasulullah ๏ทบ , seraya berkata, “Ya, Rasulullah, celakalah aku. “Beliau Rasulullah ๏ทบ kembali berkomentar, “Apa yang membuatmu celaka, wahai Umar ibnu Khattab?”


Umar ibnu Khattab kemudian menjawab, “Aku membalikkan pelanaku tadi malam”.

Namun Nabi ๏ทบ tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Sampai turunlah ayat sebagaimana firman Allah ta’ala diatas.


Kemudian, ๐Ÿ“– Rasulullah ๏ทบ bersabda : 


“Gauli atau Cumbuilah istrimu dari arah depan maupun belakang. Akan tetapi hindarilah atau jangan menyetubuhinya dari dubur ataupun ketika ia sedang haidh (menstruasi).”


▶ 8. SAAT ISTRI HAID DAN NIFAS


๐Ÿ”œ Jika sang suami ingin berjima’ dengan istri, namun sang istri sedang haid atau nifas maka ia boleh bercumbu dengan istrinya dengan syarat tidak pada kemaluannya.


๐Ÿ“– Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Rasulullah ๏ทบ yang maknanya:


“Lakukanlah apa saja kecuali jima’ atau bersetubuh.”


Hadist Shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 302 dan Abu Dawud no. 257. Dan dibawakan oleh sahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu.


▶ 9. BOLEH KAPAN SAJA


๐Ÿ”œ Boleh bagi sang suami untuk menggauli atau mencampuri istrinya kapan saja.


▶ 10. JIKA INGIN MENGULANGI BERHUBUNGAN


๐Ÿ”œ Jika ingin mengulangi berhubungan (biasanya sih pengantin baru ), maka disunnahkan untuk berwudhu atau mandi wajib.


Pendapat terkuat dari mayoritas para ulama adalah dilakukan oleh suami saja. Dan terakhir bagi suami sebelum tidur pastikan sudah dalam kondisi mandi wajib.


Sumber kitab: ๐Ÿ“• Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Muyassarah karya Syaikh Al-‘Awaisyah. 



Minggu, 04 Juli 2021

Cara Allah Menyayangimu

        ═════ ◎•❀•◎﷽◎•❀•◎ ════

    CARA ALLAH MENYAYANGIMU 

Cara Allah menyayangimu terkadang bukan dengan meringankan masalahmu, Tapi dengan menguatkan jiwamu sehingga seberat apapun masalahmu kau akan tetap bertahan dan tak menyerah.

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan mengambulkan keinginan mu, Tapi dengan cara menghilang bahaya atau menggantinya dengan sesuatu yg lebih baik.

Cara Allah menyayangi mu kadang memberi mu berbagai ujian, karena Allah ingin meninggikan derajad mu kelak di surga.

Cara Allah menyayangi mu kadang memberi mu sakit, karena Allah ingin menghapus dosa2 mu dan mendengar rintihan mu memohon kepada-Nya,

Cara Allah menyayangi mu kadang tak memudahkan jalan mu menuju sukses, 

Karena Allah ingin mengatahui kesungguhan mu dalam berusaha, sehingga kelak kau akan menyadari bahwa di balik setiap kesulitan itu ada banyak yang mengajarkan mu dan membuat mu semakin menghargai kesuseksasan.

Untuk itu tetaplah berhusnudzon kepada Allah, atas segala tangis, luka dan kesusahan yg kau hadapi.

Karena hidup itu ...

Butuh masalah supaya kita punya kekuatan 

Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras

Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati

Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai

Butuh menerima keadaan supaya kita tahu belajar bersyukur

Butuh perhatian supaya tahu kita punya cinta

Butuh kegagalan supaya kita tahu arti perjuangan

Dan butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri

Begitulah terkadang cara-cara Allah menyayangi kita...

Bahkan beberapa luka diciptakan untuk tidak sembuh, agar menjadi pelajaran bermakna dan jika kita Ikhlas, maka akan mendapat pahala.

Maka berbahagialah pada taqdir dengan penerimaan yang tulus 

Sungguh mengajari hati berbaik sangka itu Indah dan berburuk sangka kepada Allah adalah sifat tercela.

Kamis, 01 Juli 2021

Tindakan Romantis Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Salam Kepada Istrinya

  

     ═════ ◎•❀•◎﷽◎•❀•◎ ═════

Tindakan Romantis Nabi Muhammad Kepada Istrinya


✍️Bagi umat muslim, Nabi Muhammad dianggap sebagai junjungan bukan hanya terkait hubungan dengan Tuhan tapi juga segala hal tentang hidup. Termasuk mengenai hubungan asmara dan bagaimana ia memperlakukan istrinya.

Dalam beberapa hadist, diriwayatkan bahwa Nabi  termasuk suami yang sangat romantis kepada istrinya.

Berikut bukti keromantisan Nabi Muhammad sebagaimana telah Suara.com.

1.  Mengusap Air Mata Istri

Diriwayatkan dari Anas Bin Malik ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡, ia berkata sebagai berikut:

, “Suatu ketika Shofiyah bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan, Shofiyah sangat lambat sekali jalannya, lantas Rasulullah menghadap kepadanya sedangkan ia menangis dan berkata, ‘Engkau membawaku di atas unta yang lamban.’ Kemudian Rasulullah menghapus air mata Shofiyah dengan kedua tangannya.” (HR Nasa’i dalam As-Sunanul Kubra [nomor 9162]).

2. Mandi Bersama

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง, ia berkata sebagai berikut:

“Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya.” (HR Bukhari [nomor 253] dan Muslim [nomor 484], Ibnu Hibban [nomor 1118] mencantumkan riwayat tambahan, “Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan).”

3. Menempelkan Mulut pada Bekas Makan dan Minum Istri

Hal ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง. Ia berkata sebagai berikut:

“Terkadang Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku.” (HR Ahmad [nomor 24373]).

4. Tiduran di Pangkuan Istri

Sayyidah Aisyah  meriwayatkan:

“Dahulu Rasulullah meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (Al-Qurรกn) sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Abu Dawud [nomor 227], Bukhari [nomor 288], Muslim [nomor 454], Ahmad [nomor 24442], dan Ibnu Majah [nomor 626]).

5. Kecupan Mesra 

Diriwayatkan, Sayyidah Aisyah bahwa ia berkata sebagai berikut:

 “Sungguh Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya.” (HR Maqdisi dalam Dzakhiratul Huffazh [nomor 1568]).

6. Disisir Istri

Sayyidah Aisyah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง berkata:

“Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Bukhari [nomor 286] dan Muslim [nomor 710]).

7. Berbincang Bersama Istri di Luar

Sayyidah Aisyah meriwayatkan dalam sebuah hadits panjang tentang kebiasaan Rasulullah keluar kota membawa istri:

 “Nabi SAW ketika malam hari berjalan bersama Aisyah, berbincang dengannya.” (HR Bukhari [nomor 4810] dan Muslim [nomor 4477]).

8. Membelai Istri

Diriwayatkan dari Urwah Bin Zubair, ia meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, ia berkata:

"Hampir setiap hari Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… mengunjungi semua istrinya, lantas mendekatinya satu per satu di tempatnya (rumah). Kemudian Rasulullah mencium dan membelainya tanpa bersetubuh atau berpelukan.” Aisyah berkata, “Lantas beliau menginap di (rumah) istri yang mendapat gilirannya.” (HR Daruquthni [nomor 3781]). Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad (nomor 24809), Imam Al-Hakim (nomor 2710), Abu Dawud (nomor 1823) dan At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir (nomor 19577).

9. Mengutamakan perempuan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡, dalam sebuah hadits perjalanan pulang dari penaklukan Khaibar:

“Kami keluar menuju Madinah.” Anas berkata, “Aku melihat Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… menyiapkan tempat duduk Shafiyah di belakangnya dengan kain, kemudian ia duduk di dekat untanya dan memosisikan lututnya, lantas Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau hingga naik (ke unta).” (HR Bukhari [nomor 2679]).

10. Mengajak Istri Keluar Kota

Kebiasaan Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ketika bepergian keluar kota adalah selalu membawa salah satu istrinya dengan cara diundi. Sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง. Ia berkata:

“Rasulullah itu ketika hendak bepergian akan mengundi di antara istri-istrinya. Siapa pun undiannya yang keluar, maka beliau akan pergi bersamanya.” (HR Bukhari [nomor 2404] dan Muslim [nomor 4974].

11. Panggilan Khusus

Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… suka memanggil Sayyidah Aisyah dengan panggilan kecil:

"Ya Aisy” (HR Bukhari [nomor 3768] dan Muslim [nomor 4480]). “Ya Uwaisy” (HR Ibnus Sunni [nomor 454]).

Panggilan yang pertama merupakan pemenggalan huruf akhir. Sedangkan yang kedua adalah pemenggalan huruf akhir sekaligus panggilan kecil. Dalam kultur Arab pemenggalan huruf akhir dan panggilan kecil menunjukkan panggilan manja/tanda sayang.

12. Mengantar Istri

Diriwayatkan dari Ali bin Husein ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡, ia berkata:

“Suatu ketika Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… berada di masjid (Nabawi), sedangkan istri-istrinya ada di dekatnya kemudian mereka pulang. Rasulullah bersabda kepada Shafiyah binti Huyay: ‘Jangan buru-buru agar aku bisa pulang bersamamu.’ (HR Bukhari [nomor 1897]).

Dalam riwayat lain disebutkan:

“Sungguh Shafiyah istri Nabi mengabarkannya (Husein bin Ali) bahwa ia mendatangi Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… yang sedang i’tikaf di masjid (Nabawi) pada 10 hari terakhir Ramadhan. Kemudian ia berbincang dengan Nabi beberapa waktu lantas berdiri untuk pulang. Kemudian Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… berdiri dan pulang bersamanya.” (HR Bukhari [nomor 1894]).

13. Mengajak Istri Makan di Luar

Diriwayatkan dari Anas ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡, ia berkata:

“Seorang lelaki Persia yang merupakan tetangga Nabi mempunyai kuah kaldu paling sedap. Kemudian dia membuat makanan dan mendatangi Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… lantas mengundangnya untuk makan, sedangkan Aisyah berada di samping Nabi. Kemudian Nabi  berkata, ‘Yang ini bagaimana?’ Ia menunjuk Aisyah dan berkata, “Tidak” Kemudian memberi isyarat kepadanya, “Bagaimana dengan ini?” Dia berkata, “Tidak.” Kemudian Nabi memberi isyarat yang ketiga kalinya dan bersabda, “Ini bersamaku?” Kemudian ia berkata, “Ya.” (HR Ibnu Hibban [nomor 5301], Abu Ya’la [nomor 3261], dan Darimi [nomor 2119]).

14. Menenangkan Amarah Istri dengan Cara Unik

Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah [nomor 454] meriyawatkan dari Sayyidah Aisyah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง

 “Ketika Aisyah marah, maka Nabi mencubit hidungnya dan berkata, “Wahai ‘Uwaisy (panggilan kecil Aisyah), katakanlah, ‘Ya Allah, Tuhan Muhammad, ampunilah dosaku, hilangkanlah kemarahan di hatiku dan selamatkanlah aku dari fitnah yang menyesatkan.’”



๐Ÿ“šDinukil dari suara.com